A.
PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL
1. Perkembangan
intelektual anak sangat bergantung pada berbagai faktor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orangtua. Akibat
tergantungnya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir
operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan
maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.
2. Perkembangan
emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia,
lingkungan, pergaulan dan pembinaan orangtua maupun guru di sekolah. Perbedaan
perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya,
etnik dan bangsa.
3. Perkembangan
emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan
faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak
yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orangtua yang sering
kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan,
terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap
orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun
anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional
anak.
4. Perlakuan
saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering bertemu dan bergaul juga
memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
5. Dalam
mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak,
biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak,
psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua
akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat
menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan
mental dan emosional anak.
6. Stress
juga dapat disebebkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua,
keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali muncul.
Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stress pada anak biasanya
kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita
siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya
menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai
pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam
masyarakat.
B.
PERKEMBANGAN
BAHASA
Bahasa
telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak
memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena
itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada
anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya.
Fungsi
dan tujuan berbicara antara lain :
a. Sebagai
pemuas kebutuhan,
b. Sebagai
alat untuk menarik orang lain,
c. Sebagai
alat untuk membina hubungan social,
d. Sebagai
alat untuk mengevaluasi diri sendiri,
e. Untuk
dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain,
f. Untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
Potensi
anak berbicara didukung oleh beberapa hal, yaitu :
a. Kematangan
alat bicara,
b. Kesiapan
mental,
c. Adanya
model yang baik untuk dicontoh oleh anak,
d. Kesempatan
berlatih,
e. Motivasi
untuk belajar dan berlatih
f. Bimbingan
dari orang tua.
Di
samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat gangguan perkembangan
berbicara bagi anak, yaitu :
a. Anak
cengeng,
b. Anak
sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
C.
PERKEMBANGAN
SOSIAL, MORAL DAN SIKAP
1. Kepada
orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus
mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut
menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam
bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada anak apabila
berbuat atau berperilaku yang positif.
2. Terdapat
berbagai hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa
materil dan non materil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada
kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat
luas.
3. Fungsi
hadiah bagi anak, antara lain :
a. Memiliki
nilai pendidikan,
b. Memberikan
motivasi kepada anak,
c. Memperkuat
perilaku,
d. Memberikan
dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
4. Fungsi
hukuman yang diberikan kepada anak adalah :
a. Fungsi
restruktif
b. Fungsi
pendidikan
c. Sebagai
penguat motivasi.
5. Syarat
pemberian hukuman adalah :
a. Segera
diberikan,
b. Konsisten,
c. Kontruktif,
d. Impresional
artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya,
e. Harus
disertai alasan,
f. Sebagai
alat kontrol diri,
g. Diberikan
pada tempat dan waktu yang tepat.