Jumat, 23 Desember 2016

Pesan Pahlawan



PESAN-PESAN PERJUANGAN / KATA – KATA MUTIARA DARI PARA PAHLAWAN NASIONAL
1.    Pesan pahlawan Nasional Nyi Ageng serang
“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa,kita harus mendekatkan diri kepada tuhan yang yang Maha Esa,orang yang mendekatkan diri kepada tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya”.
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarakan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kau penjajah)
2.      Pesan pahlawan Nasional Jendral Sudirman
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus.”
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jendral Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal dikota untuk dirawat sakitnya)
3.      Pesan pahlawan Nasional Prof.DR.R.Soeharso
“right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, Negara kita dalam keadaan bobrok, maka justrul saat itu pula kita wajib memperbaikinnya”
(pernyataan sebagai seorang nasional dan patriot)
4.      Pesan Perjuangan Prof.Moh.Yamin,SH
“Cita-cita  persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah Bangsa kita sendiri”
(Disampaiakan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris)
5.      Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi”
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota peta untuk melakukan pemberontakanmelawan pemerintah jepang)
6.      Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama”
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyi Arif menjadi wakil ketua DPR seluruh sumatera)
7.      Pesan Pahlawan Abdul Muis
“Jika orang lain bisa,saya juga bisa , mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang”
(Menceritakan pengalamannya diluar negri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad sebagai wakil SI).
8.      Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mankunegoro
“Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan)
Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)”
9.      Pesan Pahlawan Nasional Pattimura
“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak pattimura-pattimura muda akan bangkit”
(Disampaikan pada saat akan digantung di kota Ambon tanggal 16 Desember 1817)
10.  Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian barat/papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
11.  Pesan Perjuangan dari Bung Tomo
“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan menyerah kepada siapapun juga”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggis di Surabaya bulan November 1945)
12.  Gubenur Suryo
“Berulang-ulah telah kita katakan, bahawa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubenur Suryo diradio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
13.  Soekarno
“Berika aku 1000 orang tua,niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.Dan berikan aku 10 pemuda,niscaya akan kuguncangkan Dunia”
(Pidato hari Pahlawan 10 November 1961)
“Bangsa yang tidak percaya pada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
(pidato HUT Proklamasi 1963)
14.  Moh hatta
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya,tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya Negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesame saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi.”
15.  R.A. Kartini
“Tahukah engkau asemboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah bebrapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!”melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!”membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.



Rabu, 14 Desember 2016

hantu-hantu politik dan matinya sosial



Hantu-Hantu Politik

·      Hantu-Hantu Politik dan matinya Sosial
Secara substansial yang kita saksikan didalam panorama kehidupan masyarakat kita adalah bercampurnya citra dan ke-benaran,reprensentasi  dan realitas,tiruan dan asli,serta kepalsuan dan kebenaran.
·      Hantu-Hantu Transpolitik
Istilah transpolitik (trans political) dalam hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan kondisi politik yang telah terkontaminasi oleh berbagai entitas lainnya yang bukan merupakan jagat,alam,prinsip,atau dunia politik (misalnya ekonomi,hukum,agama,media,citra,seksual,hiburan,budaya populer,mistik dan judi).
·      Chaosophy 
   Situasi sosial-politik yang terjadi akhir-akhir ini-berupa berbagai bentuk kekerasan politik, Kerusuhan  sosial,ketidak pastian ekonomi-menunjukan bahwa bangsa ini tengah berada andidalam  ebuah situasi chaos.Rentannya ketahanan negara menambah rumit situasi chaos.
·      Geopolitics 
    Kejahatan ekonomi,politik,dan budaya yang berlangsung di masa lalu itu begitu kolosal. Semantara itu,kesabaran rakyat (khusus rakyat daerah) tampaknya sudah tidak ada lagi sehingga bila menyelesaikan hukum terhadap berbagai kejahatan teritorial tersebut tidak menampakkan hasil apa-apa dan para pelakunya bebas mengobral kesana kemari.
·      Demokraasi Dialogis 
    Dialogis adalah sikap yang didalamnya terjadi proses saling menghargai yang bersifat simetris.Sikap dialogis juga sebagi fondasi dari sistem demokrasi.
·      Masa Depan Pluralitas Bangsa 
   Tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemerintah baru dalam mencptakan persatuan didalam pluralitas adalah masih kuatnya potensi konplik yang bersifat merusaksebagai akibat dari kesalahan besar historis Orde baru menyikapi pluralitas sehingga menciptakan berbagai virus kebencian,dendam,dan permusuhan yang laten dalam masyarakat-the power of horror.
·      Politik Menjemput Maut
Kematian (missal) kini telah menjelma menjadi bentuk per-tukaran simbol didalam politik.Ia menjadi apa yang didalam ekonomi politik dikatakan Marx sebagai petissisme komoditas,yaitu segala sesuatu (termasuk kematian) yang di muati dengan nilai-nilai tukar (termasuk nilai tukar politik).
·      Mesin-Mesin Anti Demokrasi 
   Di tepi jurang kekacauan sosial tersebut upaya-upaya serius tampaknya harus segera dilakukan. Pemerintah harus memikitkan suatu perubahan sosial  yang konstruktif untuk mencegah agar mesin-mesin fasisme kecil tersebut-lewat mekanisme snowball effect-tidak menjelma menjadi mesin pasisme besar ketika mereka membentuk sebuah sinergi-the negative synergy.
·      Hiperotonomi 
    Hiperotonomi  adalah kondisi ketika otonomi digunakan se-bagai alat untuk menciptakan apa yang didalam teori psikososial disebut diri sebagai wadah (self as container).
·      Hiperdemokrasi 
  Perkembangan sosial yang akhir-akhir ini memperlihatkan berbagai bentuk turbulensi (sosial,politik,ekonomi,kultural) telah menciptakan sebuah kondisi hiperdemokrasi.
·      Politicus Absurditas 
   Absurditas politik bangsa telah menghamparkan sebuah ruang absurditas politik yang didalamnya tercipta berbagai kehampaan makna politik,ketiadaan nilai politik,ketidak pastian tujuan politik,pengaburan komunikasi politik,dan pendangkalan ideologi politik serta degradasi moralitas politik.
·      Chronopolics 
   Apa yang sesungguhnya terjadi di era otonomi adalah ter-perangkapnya komponen-komponen bangsa didalam ekstasi geo-politics tanpa mampu mengembangkan chronopolitics.setelah berlalunnya politik peledakan (pengaturan) kearah pusat rezim Orde baru (implosion),apa yang kini berkembang secara takterkendli adalah politik peledakan kearah luar (explotion),yaitu ekstasi pragmentasi dan pelepasan diri dari kekuatan pusat.
·      Demokratisasi atau Demonisasi 
  Celakannya,esensialisme cenderung dijalankan secara tidak kritis mengabaikan sifat-sifat perubahan,adaptasi,dan pertukaran(ide,bahasa,simbol) yang mencirikan budaya yang mampu menghasilkan hibriditas budaya (cultural hibridity).
·      Parasit  Demokrasi 
    Setiap tindakan parasit jahat adalah tindakan kriminalitas karena ia menghisap dan menyedot sesuatu yang buakan miliknnya; mengambil makanan yang bukan haknya;menggerogoti sumber daya yang bukan kepunyaannya.ketika mesin-mesin parasit di dalam suatu bangsa berkembang biak tanpa henti dan kemudian menjalari seluruh komponen bangsa dengan tanpa batas, iya akan membentuk sebuah kejahatan (total crime).artinya,semua komponen bangsa dan Negara menjadi sebuah jaringan parasit yang besar,menjadi jutaan penjahat-penjahat yang menggorogoti Negara tempat mereka hidup dari setiap sudut.
·      Mesin-Mesin kepalsuan 
    Realitas sosial politik kini di ambil alih oleh model realitas atas simulasi realitas, yang di ciptakan untuk menyembunyikan realitas yang sesungguhnya.realitas sosial-politik seakan-akan di kuasai oleh mesin-mesin simulasi; mesin-mesin yang mem-produksi berbagai bentuk kepalsuan,kepura-puraan,distorsi,tabir,dan topeng-topeng realitas-the simulation machine.
·      Hiperterorisme dan Hipertenologi 
    Rangkaian aksi terorisme yang terjadi akhir-akhir ini tidak saja telah menyebabkan kehancuran yang hebat dan memilukan pada tingkat fisik,fasilitas ekonomi,dan pemerintahan,tetapi dalam sekejap telah menciptakan efek persepsi (perception effect),efek sikologis (psychological effect),dan efek simbolik(sym-bolic effect)yang hebat dalam sekala global.
·      Horrosophy 
    Sesungguhnya bangsa ini telah berpuluh tahun dikuasai oleh orang (atau kelompok orang) yang sarat dengan fikiran-fikiran busuk,siasat-siasat licik,rencana-rencana jahat,ide-ide menye-ramkan,konsep-konsep mengerikan dan scenario-scenario yang mendirikan bulu roma.orang-orang ini ajuh lebih jahat dari seorang provokator yang menyulut api kerusuhan. Pikiran-pikiran jahat ini juh lebih kejam dari tangan-tanagan pembunuh yang berlumuran darah didalam sebuah aksi pembantaian.
·      Hantu-Hantu Terorisme 
    Ketrakutan, kehancuran,dan kematian yang dipertontonkan lewat aksi terorisme kini menjadi bagian yang tidak dapat di-pisahkan dari prises pertukaran politik (political exchange).dalam pertukaran politik tubuh-tubuh yang luka, hancur, terbakar,ter-cabik,tak berbentuk,dan tak bernyawa; jiwa-jiwa yang ketakutan,histeris, dan trauma ditukarkan dengan keuntungan politik, hasrat polotik,atau kehendak berkuasa yang di peroleh oleh pihak-pihak tertentu.
·      Chaosmology 
  krasional dan produktif kini berkembang menjadi ruang yang penuh dengan intrik,tekanan,ancaman,cibiran,cemoohan,gertakan,teror,bahkan pengerahan masssa yang mencekam.
·      Refleksi Awal Abad Ke-21 
    Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa.akan tetapi,kecen-derungan global kiranya dapat menjadi sebuah bahan refleksi bagi setiap gerakan mikropolitik (aceh,riau,dan irian jaya) dalam menentukan pilihan masa depan yang tepat di abad 21-thebetter future.
·      Luka Simbolik Bangsa 
   Untuk menyembuhkan luka simbolik yang pedih itu bukanlah sebuah tugas yang mudah.akan tetapi,bagaimanapun juga bangsa ini hars menyembuhkan diri dari luka,modal simbolik harus di kumpulkan kembali simbol-simbol kenegaraan harus direparasi kembali simbol-simbol kemasyhuran dan kebesaran bangsa harus direbut kembali untuk membangun sebuah citra  fberkata:’’Selamat tinggal dunia horror!’’
·      Kegilaan Fantasi Perang 
   Kesadaran  dan gerakan global bagi perdamaian,kemanusiaan,dan solidaritas,serta penolakan terhadap segala bentuk kekerasan,perang,dan ketidak adilan yang diekspresikan lewat ajaringan protes global yang semakin membesa akhir-akhir ini,yang telah membokar sekat-sekat bangsa,agama,ras dan etnis,diharapkan dapat menciptakan cahaya terang dimasa depan untuk mencerahkan abad kegelapan ini.seharusnya tidak ada lagi tempat bagi para pemimpin ‘gelap’yang merayakan kegilaan fantasi dan hasratnya dalam memimpin dunia.
·      Mesin-Mesin Status Quo 
    Perbahan  akan mengancam kenyamanan,kemudahan,hak istimewa politik,dan ekonomi mesin status quo.oleh sebab itulah mereka matia-matian mempertahankan kekuasaan,bahkan dengan cara kecauan semua dilakuakan tidak untuk sekedar memelihara kemudahan-kemudahan masa lalu tetapi yang lebih penting lagi untuk mempertahankan jiwa mereka yang terancam bila kekuasaan itu lenyap-the chaos machine.
·      Soft Anarchy 
    Negeri ini dikuasai oleh sebuah kekuatan tak tampak (invis-ible power)yang memiliki pikiran-pikiran jahat (horrosophy);dan memiliki mesin-mesin horror untuk melaksanakan pikiran dan scenario jahat.

·      Dekonstruksin Kultural Orde Baru dan Masa Depan Bangsa 
     Apapun situasinya nanti,masa rekonstruksi adalah masa yang sangat kritis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
·      Mesin-Mesin Anti Perubahan 
    Mesin kekerasan dan kepalsuan tidak akan mungkin dilenyapkan dari tubuh bangsa ini,tetapi masa depan kita amat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam meminimalisasi berbagai kekuatan horror dan kepalsuan itu sehingga dapat tercipta zona perubahan yang bebas dari berbagai intimidasi dan kekerasan
·      Menuju Era Pencerahan 
   Berbagai panggung hororisme dan realitas-realitas horror yang mengacu tubuh bangsa ini telah mengiring bangsa ini kearah sejarah panjang degradasi,pembusukan,dan abjeksi yang belangsung secara sistematis dan dalam skala yang sangat kolosal.
·      Mitos Milenium Ketiga
Mitos bukanlah jaminan masa depan mitos  bukan cara peramalan jitu tentang apa yang akan terjadi.mitos bokan sebuah frincipia universum yang dapat di gunakan untuk mengubah masadepan bangsa apapun,di tempat manapu,dan kapun.sebagai pamadu masa depan mitos selalu bersipat kontektual dengan ruang,waktu,dan tempat.
·      Peluang  Otonomi dan Heteronomi
Otonomi daerah yang di lakukan pemerintah pada kenyataannya tidak pernah mampu menstimulasi setiap komponen yang otonom untuk menciptakan berbagai pikiran altnartif dalam merespons kondisi otonomi yang tercipta serta relasi di antara elemen-elemen yang otonomi.dalam kondisi paladoks ini lah hantu-hantu politik,mesin-mesin hutan,dan para nomad politik dengan mudah memperlihatkan keliaran dan kegilaannya dalam menciptakan berbagai rekombinasi dan perpindahan politik dilalamnya.

  Hantu-Hantu Sosial
·      Antara Filosofi dan Horrosopihy
Tidak ada yang tida mungkin di Indonesia.apa yang berkembang di atas tubuh bangsa ini adalah realitas meleburnya dua entitas yang sesungguhnya tidak bias di satukan itu-samacam kontradisi logis.
·      Fata Morgana Sosial
Di era informasi dan digital dewasa ini hamper tidak ada bidang kehidupan (sosial,politik,ekonomi,budaya)yang bias berlangsung tanpa peran teknologi informasi didalamnya.perkembangan teknologi informasi mutakhir,baik disadari maupun tidak telah mengkondisikan masyarakat kontemporer untuk hidup didalam dunia yang didominasi oleh unsure citraan (image).
·      Posrealitas Kebudayaan
Dunia fatamorgana sosial telah menciptakan situasi yang do dalamnya realitas lagi seperti apa yang dibayangkan sebelumnya.Mesin-mesin realitas (sosial,politik,hukum,ekonomi,media,dan kebudayaan)menciptakan berbagai citra dan penampakan visual yang seakan-akan merupakan bagian dari  realitas yang sesungguhnya.
·      Irasionalitas dan Absurditas
Rasinalitas diperlukan untuk membnagun masyarakat yang sehat.ada ruang-ruang sosial yang harus ditopang oleh landasan rasionalitas yang tinggi dengan segala prinsip,aturan main,dan hykumannya.
·      Harapan Positif,Membangun imajinasi Kolektif Bangsa
Kondisi psikis bangsa kita akhir-akhir ini tampaknya tidakmenciptakan iklim yang baik bagi pertumbuhannya hasrat,angan-angan,dan imajinasi kolektif yang bersiat posesuf dan konstruktif.
·      Sensualisasi Budaya Bangsa
Ketika aktivitas ekonomi dikuasai dorongan hasrat dan sensualist yang tercipta adalah budaya ekonomi yang deipenuhi strategi penciptaan ilusi sensualitas sebagai cara untuk mendominasi selera,aspirasi,dan keinginan masyarakat yang dieksploitasinya.
·      Dunia Anak-Anak dan Ancaman Globalisasi Media
Secara sosiologis dunia orang taun telah lenyap karena orang tua masa kini tak kuasa lagi mempertahankan perannya sebagai orang tua, khususnya peran menjaga rahasia dihadapan anak-anak.
·      Neoprimitivisme
Bangsa ini dikatakan tidak mampu berpikir panjang dalam arti tidak mempunyai kemampuan untuk melihat masa depan (fu-ture),tidak mampu melakuakan prediksi,tidak mampu menyusun sebuah tujuan dan ideal-ideal,serta tidak mempunyai sebuah utopia. Bangsa ini hanya mampu menjalankan model kehidupan taken for granted.
·      Rehumanisasi Manusia Indonesia
Mulai terungkap berbagai kejahatan,mulai diselesaikannya berbagai bentuk konflik horizontal,mulai mengkristalnya berbagai prinsip otonomi daerah,mulai digelarnya berbagai bentuk perdamaian atau istilah nasional akhir-akhir ini merupakan kecenderungan-kecenderungan yang diharapkan dapat menjadi momen penting nasional dalam rangka menciptakan era kemanusiaan yang baru dimasa depan.
·      Mesin-Mesin Paranoia Global
Pada titik inilah manusia telah meninggalkan sifat kemanusiaannya yang sublime (homo humanus). Dari manusia yang berpikir dan berhati nurani yang tersisa hanyalah sifat kasar dan rendah manusia (homo animalis), yaitu sifat manusia yang dalam setiap tindakannya hanya bertumpu pada panggilan hasrat semata, tidak pada pikiran sehat dan hati nurani yang dalam.
·      Microterrorism
   Didalam sebuah Negara yang pemerintahanya mempunyai kepedulian yang rendah terhadap kepentingan publik dan masyarakatnya sendiri bersikap apatis atau fatalis terhadap berbagai krisis dan problematika yang menimpa.
·      Mesin-mesin Irasionalitas
    Kesadaran kolektif bangsa ini juga diguncang oleh peristiwa rumah hantu dipondok indah Jakarta yang telah menyerap perhatian masyarakat yang begitu luas. Isu rumah hantu tersebut tidak saja dengan cepat meluas dan membiak terutama akibat pengaruh media massa, tetapi dengan cepat pula menjelma menjadi semacam komoditas yang berbagai pihak mengambil keuntungan darinya.
·      Matinya Bahasa Parodi
Beberapa tahun terakhir ini persoalan gambar sebagai satu fenomena politik dan ideologis sering mencuat kepermukaan. Dari berbagai kasus yang muncul dapat dilihat bahwa unsure perbedaan konotasi kasus yang muncul dapat dilihat bahwa unsur perbedaan konotasi merupakan hal tidak terpisahkan dari bahsa gambar.
·      Soft Terrorisme
Peristiwa teror yang terjadi akhir-akhir ini menciptkan semacam implosi kesadaran secara global (global implosion), yaitu ‘’meledaknya’’ perhatian dan kesadaran masyarakat global secara kolosal keberbagai dimensi teror dengan berbagai efek psikologis dan simbolis yang di timbulkannya.
·      Realitas Semu Kebudayaan
Yang justrul harus dikembangkan secar bijaksana adalah wacana dan medan komunikasi yang dapat menghasilkan saling pengertian yang mutual di antara berbagai pihak: pengarang-pembaca,produsen-pemirsa,penguasa-rakyat,bukannya saling curiga hanya akan membawa pada kebuntuan komunikasi.
·      Milenium Ketiga dan Matinya Pascamodernisme
Kesadaran baru tentang perlunya kearifan-kearifan agama dalam pembangunan mulai muncul di Indonesia akhir-akhir ini,khususnys era pascakrisis moneter.
·      Revolusi Mentalitas Bangsa
Berbagai glombang kekerasan yang tercipta telah meninggalkan trauma psikologis yang amat dalam serta aib sosial yang sangat memalukan.aib yang sebenarnya adalah aib individu dan kelompok kini berubah menjadi aib kolektif, bahkan aib nasional.
·      Mencari Tuhan-Tuhan Digital
Dalam perbincangan mengenai keterkaitan antara dunia spiritualitas dan cyberspacei persoalan yang mendasar menyangkut keagamaan yang tampak perlu diperbincangkan.
Sebagai ‘’wadah’’ bagi dunia spiritualitas,cyberspacepada kenyataannya tidak menyediakan ruang untuk konsentrasi, perenungan,atau kekhusyukan sebagai nature dari kesadaran dalam dunia spiritual.

·      Genealogi Disiplin Bangsa
    Penanaman disiplin dalam masyarakat tidak dapat dilepaskan dari keberadaan lembaga disipliner; otoritas kekuasaan dan legitimasi yang dimiliki oleh lembaga; relasi kekuasaan yang ada di antara komponen-komponen sosial; aturan main, pengetahuan, taktik dan strategi mengenai disiplin itu sendiri, yang secar bersama-sama menciptakan iklim disipliner bangsa.

·      Mesin-Mesin Kecepatan dan Euphoria
    Perhatian dan kesadaran bangsa Indonesia ini terserap kedalam iring-iring pergantian peristiwa dan representasinya didalam berbagai bentuk citraan media (media image), yang muncul dan menghilang dalam kecepatan tinggi tanpa mampu diambil pelajaran dan hikmah darinya.

 Hantu-Hantu Ekonomi
·      Pornokitsch
   Media massa dihadapkan pada pilihan-pilihan strategi visual dalam rangka menangkap sebanyak mungkin konsumen. Salah satu strategi visual yang sering digunakan adalah menampilkan gambar-gambar yang dapat memberikan provokasi efek-efek psikologis yang segera (instant).
·      Cybernomics age atau Greenomics age?
   Ketidakstabilan tersebut disebabkan oleh paradigm ekonomi pasar bebas itu sendiri yang rawan terhadap berabagai krisis, anatara lain: indicator pertumbuhan yang terlalu kuantitatif, GNP sebagai satu-satunya ukuran pembangunan, kompetisi yang sangat individualistic.
·      Demokrasi dan Open Society
    Tidak seperti imigram,para nomad sebaliknya telah ‘menguasai’ setiap medan tempat ia berpindah-pindah. Tidak ada satu tempat pun dimuka bumi yang asing bagi para nomad karena ia telah menjelajahnya.
·      Mimpi-Mimpi Posmodernisme
    Krisis yang menyakitkan menggiring bangsa kita ketitik balik posmodernitas. Sebuah kapal pesiar mewah posmodernitas yang tengah melaju tiba-tiba hancur bekeping-keping diterpa badai krisis yang menyakitkan.
·      Mencari Terobosan Masa Depan
  Krisis ekonomi yang sudah berlangsung sekian lama dirasakan terlalu berlarut-larut dan berkepanjangan, Terlalu dalam penderitaan dan kepedihan yang di rasakan. Terlalu dalam pula ketidak percayaan yang muncul terhadap kekuuasaan .

Hantu-Hantu Hukum
·      Hipermoralitas
    Akhirnya, didalam kondisi moralitas bangsa yang semakin tercabik-cabik akhir-akhir ini, marilah kita tundukan hati nurani kita sejenak. Suah tidak terhitung korban yang bergelimpangan akibat telah terperangkapnya bangsa ini pada hipermoralitas.
·      Wacana Hiperkriminalitas
Ratusan ribu orang jelas terbunuh, triliunan rupiah jelas telah raib, ratusan hektar tanah jelas telah dirampas, ratusan orang jelas telah diculik,perangkat hukum seakan-akan terbentur pada sebuah tembok besar dan jebakan didalam labirin berliku-liku sehingga seolah tidak tahu dari mana harus melangkah. Begitu rapih kejahatan dilakukan, begitu apik jejak-jejak dihilangkan,begitu cerdik bukti-bukti disembunyikan.
·      Mengadili Bayang-bayang
Wajah hukum yang telah disarati oleh berjuta parasit, virus, dan topeng-topeng tidak dapat dikembalikan keaslin, otonomi, dan supremasinya hanya dengan bentuk kepura-puraan yang baru, yaitu reformasi semu (virtual reformation)-menambal borok-borok hukum dengan berbagai mutasi palsu, perubahan semu, reorganisasi virtual.
·      Menangkap Hantu Mengadili Mutan
Hantu-hantu politik (political demon) yang bergentayangan dan fatamorgana sosial yang memenuhi ruang-ruang sosial didalam masyarakat bangsa ini telah menciptakan berbagai ruang kontradiksi.
·      Menangkap Hantu-Hantu Politik
Hantu mampu menampakan dirinya sebagai penanda (signifier),yang mempunyai konsep atau makna tertentu (signified),tetapi ia tidak mempunyai referensi nyata pada realitas.ia tidak mempunyai rujukan realitas (referent).
·      Menyidik Bunglon-Bunglon
    Bunglon politik selalu menyiapkan rangkaian tanda palsu (pseudo signs), tanda dusta (false signs ), tanda artificial (artificial sign), dan tanda simulasi (simulacra), yang digunakannya sesuai dengan waktu, tempat , kondisi dan peluang yang ada untuk menciptakan topeng, kepalsuan, dan simulasi politik.
·      Mengejar Nomad-Nomad Politik
Panggung politik bangsa ini juga dikendalikan oleh para nomad politik, yaitu orang-orang yang gandrung berpindah-pindah. Berpindah dari satu tempat ketempat lainnya , dan dari satu ideologi ke idelogi lainnya.
·      Mengendaili Mutan-mutan
Pada tingakat semiotik, mutan-mutan politik selalu menampakkan sosok dirinya dalam bingkai kode ganda (double coding).
·      Demologi dan Dromologi 
    Tidak saja hantu (demon), nomad ,bunglon dan mutan-mutan politik telah mepertontonkan berbagai tidak tak manusiawi dan tak beradap, tetapi kini sistem-sistem itu sendiri (system sosial,politik, ekonomi, budaya, media, semiotrik) telah digiringi pada suatu kondisi sehingga sifat-sifat demo, nomada, bunglon, dan mutan itu inheren di dalamnya.